Penjurusan SMA pada Kurikulum 2013 dilakukan pada kelas 10. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya (KTSP) dimana penjurusan baru dilakukan pada kelas 11, panjurusan di kelas 10 dimaksudkan untuk memfokuskan minat siswa sehingga lebih terfokus dan terarah.
Di SMA, ada beberapa jurusan yang dapat dipilih, yaitu IPA, IPS, dan Bahasa (tergantung SMA yang menyediakan jurusan, biasanya hanya IPA dan IPS). Ketiga-tiganya sama-sama mempelajari mata pelajaran umum seperti Pendidikan Agama, PPKn, Sejarah, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika. Yang membedakan ketiganya adalah mata pelajaran peminatan yang dipelajari dan keluar saat UN.
Selain mata pelajaran tersebut, pada Kurikulum 2013 juga diberlakukan mata pelajaran lintas minat. Siswa dapat memilih mata pelajaran dari jurusan lain.
Bagi sebagian siswa, IPA dianggap sebagai jurusan yang paling populer dan favorit. Hal ini menyebabkan peminat jurusan IPA membludak sehingga siswa yang tidak lolos seleksi masuk IPA harus rela masuk jurusan di luar IPA. Berikut beberapa rumor mengenai jurusan IPA yang telah merajalela...
Keterangan
SNMPTN: Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (Masuk PTN melalui jalur prestasi)
SBMPTN: Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (Masuk PTN melalui jalur tes)
Kalau yang ini sih banyak benernya. Berdasarkan pengalaman penulis, banyak dari mereka yang masuk jurusan IPA tanpa disertai alasan yang jelas, atau hanya ikut-ikutan. Hasilnya, mereka kurang menikmati proses belajar, dengan alasan tidak passion, akhirnya belajar asal-asalan dan nilai kurang memuaskan.
Nah itu dia rumor sekaligus fakta dari anak IPA yang perlu kalian ketahui. Sekarang udah tau kan, gimana anak IPA itu... Jadi yang ingin masuk jurusan IPA bisa pikir-pikir lagi deh. Tips dari penulis, kalau pilih jurusan jangan ikut-ikutan teman dan jangan pilih jurusan buat gengsi-gengsian. Ikutilah passion kalian, karena setelah kalian menekuni passion, di situlah kalian menemukan dunia kalian.
Di SMA, ada beberapa jurusan yang dapat dipilih, yaitu IPA, IPS, dan Bahasa (tergantung SMA yang menyediakan jurusan, biasanya hanya IPA dan IPS). Ketiga-tiganya sama-sama mempelajari mata pelajaran umum seperti Pendidikan Agama, PPKn, Sejarah, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika. Yang membedakan ketiganya adalah mata pelajaran peminatan yang dipelajari dan keluar saat UN.
IPA/MIPA
Pada jurusan ini mata pelajaran peminatannya yaitu matematika (khusus peminatan IPA), fisika, kimia, dan biologi.IPS
Pada jurusan ini mata pelajaran peminatannya yaitu sejarah (khusus peminatan IPS), ekonomi, sosiologi, dan geografi.Bahasa/IBB
Pada jurusan ini mata pelajaran peminatannya yaitu Bahasa Indonesia (khusus peminatan IBB), Bahasa Inggris (khusus peminatan IBB), antropologi, dan bahasa asing (selain Bahasa Inggris).Selain mata pelajaran tersebut, pada Kurikulum 2013 juga diberlakukan mata pelajaran lintas minat. Siswa dapat memilih mata pelajaran dari jurusan lain.
Bagi sebagian siswa, IPA dianggap sebagai jurusan yang paling populer dan favorit. Hal ini menyebabkan peminat jurusan IPA membludak sehingga siswa yang tidak lolos seleksi masuk IPA harus rela masuk jurusan di luar IPA. Berikut beberapa rumor mengenai jurusan IPA yang telah merajalela...
Anak IPA Itu Pinter-pinter
Benarkah anak IPA itu pinter-pinter semuanya? Rata-rata anak IPA yang pinter banget itu hanya segelintir saja, sisanya biasa saja. Kecuali kalau SMA tersebut SMA yang oke banget yang cuma anak pinter yang bisa masuk.Anak IPA Itu Bahagia
Coba kalian research kecil-kecilan di sosial media, stalk ke profilnya anak IPA. Lihat status/tweet-nya, adakah yang bahagia karena menjadi anak IPA? Mungkin yang muncul malah status mengeluh soal tugas yang numpuk, tugas tiada akhir, ulangan 3 mata pelajaran dalam sehari, pusing, masuk angin, dan lain sebagainya. Jadi, anak IPA itu banyak tugas, banyak praktikum, bikin laporan, dll.Anak IPA Itu Nanti Mudah Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi
Banyak yang bilang kalau Anak IPA bisa memilih semua jurusan di PTN/PTS, tetapi anak IPS/Bahasa hanya dapat memilih jurusan yang relevan dengan jurusan mereka di SMA. Di SNMPTN atau SBMPTN, lintas jurusan itu diperbolehkan loh. Hanya saja kalau di SBMPTN ingin lintas jurusan harus belajar mulai dari awal lagi. Misal anak IPA ingin masuk PTN jurusan hukum. Di SBMPTN tentu harus pilih jalur soshum, karena hukum masuk kategori soshum. Dia harus belajar mulai dari awal lagi materi geografi, sosiologi, ekonomi, padahal di SMA ia tidak mempelajari materi tersebut. Repot kan? Begitu pula sebaliknya, anak IPS boleh ikut SBMPTN saintek yang ada fisika, kimia, sama biologinya. Namun di SNMPTN, memilih jurusan yang relevan peluangnya lebih besar dari lintas jurusan, bahkan di ITS/ITB ada prodi/fakultas yang hanya menerima jurusan IPA saja di jalur SNMPTN. Jadi, baik IPA, IPS, maupun Bahasa punya kesempatan yang sama memilih jurusan di PT. Catatan: Khusus prodi Pendidikan Dokter PTN hanya menerima lulusan SMA jurusan IPA, dan tidak menerima lulusan SMA IPS, Bahasa, termasuk SMK.Keterangan
SNMPTN: Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (Masuk PTN melalui jalur prestasi)
SBMPTN: Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (Masuk PTN melalui jalur tes)
Jurusan IPA Itu Cowok dan Ceweknya Kece Badai
Rumor ini jangan dipercaya ya. Jangan melihat orang dari fisiknya, lihatlah dari attitude dan keimanannya #Eaa. Fisik orang itu macam-macam. Percaya tidak percaya, dalam satu kelas pasti ada saja yang ketampanan atau kecantikannya di atas rata-rata. Ganteng atau cantik itu relatif, tergantung kamera apa yang digunakan (enggak lah).Anak IPA Itu Sombong
Hmm, mereka yang bilang anak IPA itu sombong mungkin mereka yang baru bertemu anak IPA dan belum kenal betapa ramahnya anak IPA, humblenya anak IPA, supelnya anak IPA, gilanya anak IPA, dll. Anak IPA itu sebenarnya bukan sombong (menyombongkan diri karena merasa keren jadi anak IPA), tetapi belum kenal saja. Yang belum kenal anak IPA mungkin akan bilang anak IPA sombong, sok keren, sok pinter, atau apalah. Tapi setelah kenal, jangan kaget kalau anak IPA ternyata gila abisss.Anak IPA Itu Individualis
Eantah siapa yang menyebar rumor ini. Menurut Wikipedia, Individualisme merupakan satu filsafat yang memiliki pandangan moral, politik atau sosial yang menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan kebebasan sendiri (wadu panjang amat ya definisinya). Intinya, seorang individualis akan melanjutkan percapaian dan kehendak pribadi. Benarkah anak IPA individualis? Kenyataan di lapangan, dimana-mana tugas banyak yang berkelompok. Bikin makalah berkelompok, praktikum berkelompok, presentasi berkelompok, kalau ulangan ya dikerjakan sendiri-sendiri dong. Jadi mana sisi individualisnya?
Banyak Anak IPA yang Merasa Salah Jurusan, Loh!
Kalau yang ini sih banyak benernya. Berdasarkan pengalaman penulis, banyak dari mereka yang masuk jurusan IPA tanpa disertai alasan yang jelas, atau hanya ikut-ikutan. Hasilnya, mereka kurang menikmati proses belajar, dengan alasan tidak passion, akhirnya belajar asal-asalan dan nilai kurang memuaskan.Kalau dari awal emang nggak suka hal-hal yang berbau matematika, kimia, fisika, biologi, mending jangan masuk Jurusan IPA.
Nah itu dia rumor sekaligus fakta dari anak IPA yang perlu kalian ketahui. Sekarang udah tau kan, gimana anak IPA itu... Jadi yang ingin masuk jurusan IPA bisa pikir-pikir lagi deh. Tips dari penulis, kalau pilih jurusan jangan ikut-ikutan teman dan jangan pilih jurusan buat gengsi-gengsian. Ikutilah passion kalian, karena setelah kalian menekuni passion, di situlah kalian menemukan dunia kalian.
Tags:
Sekolah